Hipotesis adalah pernyataan,
harapan, kesimpulan, atau dugaan sementara tentang hubungan dua atau lebih
variabel yang harus dibuktikan kebenarannya melalui penelitian. Namun tidak
semua penelitian memerlukan hipotesis. Hal ini bergantung dengan jenis dan
tujuan penelitian.
A.
Hipotesis umum dan spesifik
Berkaitan dengan observasi, hipotesis
dibedakan menjadi dua yaitu:
1.
Hipotesis umum
Hipotesis umum mengandung pengertian luas, sehingga menyulitkan pencarian
data dan tidak dapat diuji secara empiris. Untuk dapat diuji secara empiris
perlu dirumuskan kedalam hipotesis khusus (spesifik)
2.
Hipotesis khusus (spesifik)
Pengoperasian suatu hipotesis dibatasi oleh kemampuan peneliti, antara lain
waktu, dana, atau kemampuan akademik.
Semakin spesifik hipotesis maka semakin jelas implikasi pengujiannya,
sehngga pengamatannya pun lebih sedikit. Namun jangan terlalu spesifik, karena
akan menghilangkan arti penting pemecahan masalah.
B.
Sumber hipotesis
Sumber hipotesis
adalah variabel-variabel yang sedang diperhatikan.
Terkait jenis penelitian
Koentjaraningrat dalam A.Y. Soegeng Ysh (2006) menyebut tiga sumber hipotesis,
yaitu:
1.
Pengalaman, pengamatan, dan dugaan peneliti
sendiri
2.
Hasil penelitian yang pernah dilakukan
3.
Teori yang telah terbentuk
Goode dan Hatt
dalam A.Y. Soegeng Ysh (2006) juga menyebutkan sumber hipotesis dari sudut
pandang yang berbeda, yaitu:
1.
Orientasi nilai kebudayaan
2.
Kebijaksanaan rakyat dan klise
3.
Penentangan terhadap gagasan umum
4.
Pengamatan hal-hal menyimpang atau tidak cocok
dengan aturan
5.
Pengalamn sosial dalam ilmu
6.
Pemakaian analogi
7.
Pengalaman pribadi
Hipotesis
terdiri atas dua unsur pokok, yaitu:
1.
Unsur yang berupa fakta yang telah ada
2.
Hasil imajinasi peneliti
C.
Karakteristik hipotesis yang baik
Sebelum
melakukan pengujian, peneliti sebaiknya melakukan penilaian terhadap hipotesis
yang telah dirumuskan. Hipotesis yang dirumuskan harus memenuhi kriteria
tertentu, sehingga peneliti dapat menguji secara empiris.
Kerlinger dalam Punaji Setyosari (2012)
mengemukakan bahwa hipotesis yang baik memiliki dua kriteria, yaitu:
1.
Hipotesis adalah pernyataan tentang hubungan
atau relasi antara variabel-variabel
2.
Hipotesis mengandung implikasi-implikasi yang
jelas untuk pengujian hubungan-hubungan yang dinyatakan.
Nana Sudjana (2004) mengemukakan
ada beberapa ciri hipotesis yang baik, antara lain:
1.
Hipotesis dinyatakan dalam kondisi tertentu
2.
Hipotesis tidak bertentangan dengan materi yang
telah mapan
3.
Hipotesis harus mempunyai kekuatan untuk dapat menjelaskan
suatu gejala
4.
Hipotesis harus dapat diuji.
Berdasarkan
pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa karakteristik hipotesis yang baik,
meliputi:
1.
Memiliki kemampuan menjelaskan
2.
Menyatakan hubungan yang diharapkan antara
variabel-variabel
3.
Dapat dites
4.
Harus konsisten
5.
Dinyatakan alam kalimat sederhana dan singkat
Sumber Materi
Soegeng Ysh., A.Y. 2006. Dasar-dasar Prnrlitian: Bidang Sosial, Psikologi, dan Pendidikan. Semarang:
IKIP PGRI Press.
Sudjana, Nana. 2004. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.
Setyosari, Punaji. 2012. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar